BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Di
era globalisasi, kebanyakan anggota organisasi profesi ialah seorang praktisi
yang menetapkan diri mereka sebagai pekerja yang melayani kepentingan
masyarakat di atas kepentingan golongan untuk melaksanakan fungsi-fungsi
sosial, salah satu organisasi profesi keperawatan.
Perkembangan
zaman yang pesat mengharuskan seseorang
befikir lebih kritis dalam segala bidang, diantaranya dalam ilmu
keperawatan. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk membahas sejarah
keperawatan nasional dan internasional, berfikir kritis , serta organisasi
profesi keperawatan.
1.2 Rumusan
Masalah
Dari beberapa uraian diatas dapat
dirumuskan. Bagaimana menjelaskan organisasi profesi,berfikir kritis, sejarah
keperawatan nasional dan internasional?
1.3 Tujuan
penulisan
Menjelaskan
organisasi profesi, berfikir kritis, sejarah keperawatan nasional dan internasional.
1.4 Manfaat penulisan
Adapun
manfaat makalah ini antara lain :
1. Untuk
menambah pengetahuan penulis dalam hal penyusunan makalah.
2. Untuk
menambah pemahaman mengenai permasalahan yang dibahas dalam makalah ini.
BAB II PEMBAHASAN
2.1Organisasi Profesi
a. Pengertian Organisasi
Profesi Keperawatan
Organisasi profesi merupakan
organisasi yang anggotanya adalah para praktisi yang menetapkan diri mereka
sebagai profesi dan bergabung bersama untuk melaksanakan fungsi-fungsi sosial
yang tidak dapat mereka laksanakan dalam kapasitas mereka sebagai individu.
b. Ciri-ciri organisasi profesi
Menurut Prof. DR. Azrul Azwar, MPH (1998), ciri organisasi profesi adalah
-Umumnya untuk satu profesi hanya
terdapat satu organisasi profesi yang para anggotanya berasal dari satu
profesi, dalam arti telah menyelesaikan pendidikan dengan dasar ilmu yang sama.
c. Peran organisasi profes -Pembina, pengembang dan pengawas terhadap mutu
pendidikan keperawatan
-Pembina, pengembang dan pengawas
terhadap pelayanan keperawatan
-Pembina, pengembang dan pengawas
kehidupan profesi
d. Fungsi organisasi profesi
Bidang pendidikan keperawatan :
a.Menetapkan standar pendidikan
keperawatan.
b. Mengembangkan pendidikan keperawatan berjenjang lanjut.
Bidang pelayanan keperawatan :
.Menetapkan standar profesi
keperawatan.
b. Memberikan izin praktik.
c. Memberikan registrasi tenaga keperawatan;
c. Memberikan registrasi tenaga keperawatan;
Bidang IPTEK :
a. Merencanakan, melaksanakan dan mengawasai riset keperawatan.
b. Merencanakan, melaksanakan dan
mengawasi perkembangan IPTEK dalam keperawatan.
Bidang kehidupan profesi :
a. Membina, mengawasi organisasi profesi.
b.Membina kerjasama dengan pemerintah, masyarakat, profesi lain dan antar
anggota.
c. Membina kerjasama dengan organisasi profesi sejenis
dengan negara lain;
e. Manfaat organisasi profesi
Menurut Breckon (1989) manfaat
organisasi profesi mencakup 4 hal yaitu :
1. Mengembangkan dan memajukan
profesi.
2. Menertibkan dan memperluas ruang gerak profesi.
3. Menghimpun dan menyatukan pendapat warga profesi;
4. Memberikan kesempatan pada semua anggota untuk berkarya.
4. Memberikan kesempatan pada semua anggota untuk berkarya.
Organisasi
keperawatan tingkat nasional yang merupakan wadah bagi perawat di Indonesia
adalah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) yang didirikan pada tanggal
17 Maret 1974 dan merupakan gabungan dari berbagai organisasi keperawatan saat
itu.PPNI pada awalnya terbentuk dari penggabungan beberapa organisasi
keperawatan seperti IPI, PPI, IGPI , IPWI.
f. Tujuan PPNI
-Membina dan mengambangkan
organisasi profesi keperawatan dengan persatuan dan kesatuan, kerja
sama dengan pihak lain dan pembinaan manajemen organisasi
g. Fungsi PPNI
-Sebagai wadah tenaga
keperawatan yang memiliki kesatuan kehendak sesuai dengan posisi jabatan,
profesi dan lingkungan untuk mencapai tujuan organisasi.Contoh organiasi
keperawatan nasional :
1. International Council of Nurses (ICN), American Nurses Association (ANA),Canadian Nurses Association (CNA),National League for Nursing (NLN) dan British Nurses Association (BNA)
1. International Council of Nurses (ICN), American Nurses Association (ANA),Canadian Nurses Association (CNA),National League for Nursing (NLN) dan British Nurses Association (BNA)
2.2 Berfikir Kritis
a.Pengertian Berfikirkritis
suatu teknik berpikir yang melatih kemampuan dalam mengevaluasikan atau melakukan penilaian secara cermat tentang tepat tidaknya atau layak tidaknya suatu gagasan.
suatu teknik berpikir yang melatih kemampuan dalam mengevaluasikan atau melakukan penilaian secara cermat tentang tepat tidaknya atau layak tidaknya suatu gagasan.
Dalam penerapan pembelajaran
berpikir kritis di pendidikan keperawatan, dapat digunakan tiga model, yaitu :
1. Feeling Model :Model ini menekankan pada rasa,
kesan, dan data atau fakta yang ditemukan. 2. Vision Model : Model ini digunakan untuk
membangkitkan pola pikir dan ide tentang permasalahan perawatan kesehatan
klien.
3. Examine Model : Model ini digunakan untuk merefleksi ide, pengertian,
dan visi.
b.
Karakteristik Berpikir Kritis
1.Konseptualisasi : artinya proses intelektual membentuk suatu konsep. contohnya pandangan mental tentang realitas, pikiran-pikiran tentang kejadian, objek, atribut, dan sejenisnya.
1.Konseptualisasi : artinya proses intelektual membentuk suatu konsep. contohnya pandangan mental tentang realitas, pikiran-pikiran tentang kejadian, objek, atribut, dan sejenisnya.
2.Rasional dan beralasan :artinya argumen yang diberikan
selalu berdasarkan analisis .
contohny
fakta dilapangan.
3.Reflektif : artinya bahwa seorang pemikir kritis tidak menggunakan
asumsi atau persepsi untuk mengumpulkan data.
4. Bagian dari suatu sikap : yaitu pemahaman dari suatu sikap yang harus diambil seseorang pemikir kritis akan selalu menguji apakah sesuatu
yang dihadapi itu lebih baik atau buruk.
5.Kemandirian berpikir : berpikir dalam dirinya tidak pasif dalam menerima pemikiran dan keyakinan serta memutuskan secara benar dan dapat dipercaya.
5.Kemandirian berpikir : berpikir dalam dirinya tidak pasif dalam menerima pemikiran dan keyakinan serta memutuskan secara benar dan dapat dipercaya.
6. Berpikir adil dan terbuka : yaitu mencoba untuk berubah dari pemikiran yang salah
menjadi benar dan lebih baik.
7.Pengambilan keputusan berdasarkan keyakinan :berpikir kritis digunakan untuk mengevaluasi suatu
argumentasi.
c. Fungsi Berpikir Kritis
dalam Keperawatan
1. Penggunaan proses berpikir kritis dalam aktifitas
keperawatan sehari-hari.
2. Membedakan
sejumlah penggunaan dan isu-isu dalam keperawatan.
3. Mengidentifikasi dan merumuskan masalah keperawatan.
2.3 SEJARAH KEPERAWATAN NASIONAL DAN INTERNASIONAL
1. SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN ZAMAN KUNO
perkembangan keperawatan dipengaruhi
dengan semakin maju peradaban manusia maka semakin berkembang keperawatan.
Perawatan
Dan Pengobatan Secara Praktis Telah Dilakukan Oleh Orang-Orang Primitive zaman
dahulu, Misalnya :-Merawat dan mengobati luka-luka
-Menurunkan
panas dengan memberikan air minum yang banyak
dan Membuka absoes dengan menggunakan
batu-batu tajam.
Perawatan Pada Beberapa Bangsa Dan Negara
A. Mesir
Bangsa mesir pada zaman purba telah menyembah banyak dewa. Dewa yang terkenal
antara lain Isis. Didirikanlah kuil yang merupakan rumah sakit pertama di mesir
Ketabiban Ilmu ketabiban terutama ilmu bedah telah dikenal oleh bangsa mesir
zaman purba (± 4800 SM).
B. Babylon dan syiria
Ilmu pengetahuan tentang anatomi dan obat-obat ramuan telah diketahui oleh
bangsa Babylon sejak beberapa abad SM.
C. Yahudi kuno
Ilmu pengetahuan bangsa Yahudi banyak di peroleh dari bangsa Mesir. Misalnya :
cara-cara memberi pengobatan orang yang terkenal adalah Musa. Ia juga dikenal
sebagai seorang ahli hygiene
D. India
D. India
Bangsa India (Hindu) di zaman purba telah memeluk agama Brahmana, disamping
memuja dan meminta pertolongan kepada dewa (dikuil) untuk menyembuhkan orang
sakit. Di India telah terdapat RS khususnya di Utara saat pemerintahan Rasa
Asoka.
E. Tiongkok
Bangsa Tiongkok telah mengenal penyakit kelamin diantaranya gonorhoea dan
syphilis. Pencacaran juga telah dilakukan sejak 1000 SM ilmu urut dan
psikoterapi.
F. Yunani
Bangsa Yunani zaman purba memuja dan memuliakan banyak dewa (polytheisme) dewa
hygiene sebagai Dewi kesehatan, maka timbullah perkataan higyene.
1. Hippocrates (hidup ± 400 SM) adalah bapak pengobatan dengan jasa :
-Dasar cara pengobatan sampai
sekarang ini dan Mengembangkan tehnik
pemeriksaan badan
-Penyakit
bukan karena setan, melainkan rusaknya undang-undang alam.
2. Plato,
ahli filsafat Yunani, otak sebagai pusat kesadaran
3. Aristoteles, Ahli filsafat, ahli jiwa dan ilmu haya
G. Roma
Rumah sakit Roma zaman purba di sebut valentrumdinari Roma yang terdapat di
swiss ditemukan alat-alat perawatan ex. Peralatan untuk huknah pot-pot tempat
selep.
H. Irlandia
Pengetahuan tentang pengobatan telah diketahui lama SM. Seorang putri raja
bernama Macha (abad ke 3) mendirikan rumah sakit untuk orang-orang miskin yaitu
Broin Beargh
G. Amerika
Rumah sakit sederhana didirikan dikota besar oleh bangsa Asteken di Amerika
Utara, sedang RS yang baik pertama didirikan pada tahun 1521 oleh cortez dari
Mexico yaitu RS san Jesu Nazareno
2. PERKEMBANGAN PERAWATAN ZAMAN PERMULAAN MASEHI
A. Penyebaran Agama
Pada
permulaan masehi terjadi penyebaran agama kristen di Eropa.
1. Masa Penyebaran Islam/the Islamic period (570-632)
1. Masa Penyebaran Islam/the Islamic period (570-632)
Perkembangan keperawatan masa ini, sejalan dengan perang kaum muslimin/Jihad .
2. Masa setelah nabi/post-prophetic era (632-1000M)
Sejarah tentang keperawatan setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW jarang sekali. Dokumen
yang ada lebih didominasi oleh kedokteran dimasa itu Dr. Al-Razi menulis dua
karangan tentang "The reason why some persons and the common people leave
a physician even if he is clever" dan "A clever physician does not
have power to heal all diseases, for that is not within the realm of
possibility". Dimasa ini ada perawat diberi nama "Al Asiyah".
3. Masa Late to Middle Ages (1000-1500
M)
Dimasa ini Negara-negara Arab membangun RS dan mengenalkan perawatan orang
sakit.
B. Perang
· Adanya perang berdampak positif bagi keperawatan karena banyaknya korban perang maka kebutuhan tenaga perawat sangat tinggi danPerang salib Banyaknya sukarelawan dijadikan perawat
· Adanya perang berdampak positif bagi keperawatan karena banyaknya korban perang maka kebutuhan tenaga perawat sangat tinggi danPerang salib Banyaknya sukarelawan dijadikan perawat
3.SEJARAH
PERKEMBANGAN KEPERAWATAN DI INDONESIA
Di
Indonesia pekerjaan perawat dikerjakan berdasarkan naluri perasaan keibuan
untuk merawat anak-anaknya (Mother Instinct). Dalam perkembangan di Indonesia
di bagi menjadi:
Zaman Kuno
Diserahkan kepada perempuan yang merawat keluarganya Penyakit dianggap perbuatan setan yaitu dukun, cara pengobatan dengan menggunakan daun-daunan
Diserahkan kepada perempuan yang merawat keluarganya Penyakit dianggap perbuatan setan yaitu dukun, cara pengobatan dengan menggunakan daun-daunan
Zaman penjajahan Belanda
Tahun 1596 Cornelis De Houtman adalah
orang Belanda pertama yang data Indonesia pada zaman penjajahan.
Zaman VOC, (1602 – 1799)
Sebelum
VOC datang ke indonesia (1602-1799), kepeawatan diindonesiamasih bersifat
tradisional (berdasarkan naluri dan berhubungan dengan dukun dan roh).
Zaman
Penjajahan Inggris Tahun 1811-1816
Gubernur Jenderal Raffles sangat
memperhatikan kesehatan rakyat. Usaha-usaha di bidang kesehatan tersebut
dinyatakan dalam kata-katanya "kesehatan adalah milik manusia".
Usaha-usahanya: -Mengadakan
vaksinasi umum dan Memperbaiki perawatan orang sakit .
Zaman
Penjajahan Belanda II (1816-1942)
Setelah pemerintahan diserahkan
kembali pada Belanda, maka usaha-usaha kesehatan maju. Prof. Dr. Reinwardt menyusun
undang-undang kesehatan, diantaranya tentang praktek dokter, kebidanan,
pengobatan dan lain-lain .
Zaman Penjajahan Jepang (1942-1945)
Pada zaman penjajahan jepang
keperawatan di Indonesia boleh dikatakan mundur. Pimpinan rumah sakit yang
tadinya adalah orang-orang belanda di ambil alih orang-orang jepang dan
sebagian oleh bangsa Indonesia.
Zaman Kemerdekaan
(1945-1961)
Keadaan rumah sakit dan perawatan
mengalami kekurangan-kekurangan terutama obat-obatan. Semwnjak tahun 1949
pemerintahan mulai membangun dan menyusun kembali perbaikan-perbaikan di
lapangankesehatan.
Tahun 1962 - sekarang
Perawatan mulai berkembang dengan
pesat,dengan didirikannya pendidikan akademi keperawatan (AKPER 11962) dan Program
Studi Ilmu keperawatan (PSIK 1985).
Perawatan Penyakit jiwa di Indonesia.
Perawatan penyakit jiwa di
Indonesia tidak sama. Ada yang dirawat dengan lemah lembut, ada juga yang
secara kasar. Ini tergantung dari kemajuan rakyat di tiap daerah.
Masa
sebelum kemerdekaan
Masa penjajahan belanda I Pada masa
ini perawat berasal dari penduduk pribumi yang disebut VELPLEGEK.)
Zaman
Penjajahan Inggris
Gubernur jendral Rafles sangat
memperhatikan rakyat semboyan :Kesehatan adalah milik manusia. Usaha-usahanya
dibidang kesehatan : misalnya : Pencacaran secara umum
Zaman
Penjajahan Jepang
Menyebabkan perkembangan keperawatan
mengalami kemunduran yang terlihat pada
·
pekerjaan perawat dikerjakan oleh orang-orang yang
tidak terdidik,
·
Pimpinan RS diambil alih oleh orang-orang jepang,
·
Obat-obatan sangat kurang dan Wabah penyakit terjadi
dimana-mana.
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari
pembahasan di atas dapat penulis simpulkan bahwa :
Keperawatan adalah sebuah profesi, di mana di dalamnya
terdapat sebuah “body of knowladge’ yang jelas.
Berpikir kritis
adalah suatu proses berpikir sistematik yang penting bagi berpikir kritis
adalah berpikir dengan tujuan dan mengarah ke sasaran yang membantu individu
membuat penilaian berdasarkan kata bukan pikiran.
Keperawatan lahir sejak naluriah keperawatan lahir
bersamaan dengan penciptaan manusia perkembangan keperawatan dipengaruhi dengan
semakin maju peradaban manusia maka semakin berkembang keperawatan.
SARAN
Agar dapat menjadi seorang
perawat yang profesional dengan organisasi keperawatan kita harus memiliki
dasar pendidikan yang kuat, sehingga dapat dikembangkan
setinggi-tingginya
Untuk memahami
secara keseluruhan berpikir kritis dalam keperawatan kita harus mengembangkan
pikiran secara rasional dan cermat, agar dalam berpikir kita dapat
mengidentifikasi dan merumuskan masalah keperawatan.
Untuk menjadi perawat yang profesional kita harus tahu
tentang sejarah perkembangan
keperawatan, karena dengan mengetahui sejarah perkembangan keperawatan kita
dapat mengetahui sampai dimana perkembangan keperawatan pada masa dahulu dan
dimana letak kekurangan dan kelebihan keperawatan pada masa dahulu sehingga
kita bisa memperbaiki kekurangan tersebut hingga menjadi lebih baik .
DAFTAR PUSTAKA
Ali Zaidin,H, (2001), Dasar-Dasar
Keperawatan Profesional, Jakarta :Widya Medika.
Potter, Patricia A,(2005), Buku Ajar
Fundamental Keperawatan, Jakarta : EGC.
0 komentar:
Posting Komentar